Senin, 29 Juni 2009

Derap langkah Pasukan paskibraka begitu tegas. hentakan demi hentakan di atas bumi pertiwi membangkitkan rasa khitmat diupacara peringatan Hari Pendidikan Nasional. Upacara yang selalu diperingati setiap tanggal 2 mei, tidak lepas dari sosok bapak pendidikan kita, Bapak Ki Hajar Dewantara. Beliau yang telah berjasa atas dunia pendidikan, sehingga kita, generasi penerus bangsa, dapat merasakan kenyamanan atas kegiatan belajar mengajar.


EHMMM............


Bicara tentang peringatan pendidikan nasional, ada satu pertanyaan, buat apa sih, memperingati pendidikan nasional? apakah hanya untuk diper-ingat-i? ataukah hanya untuk apresiasi? atau yang lain? who's know?
coba kita tengok pendapat pelajar di Surabaya-kita memperingati hari pendidikan untuk mengenang jasa bapak pendidikan kita, sehingga kita dapat memperoleh pendidikan yang lebih tinggi ;biar generasi bangsa inget kapan hari pendidikan,etc. rata-rata, mereka tidak tahu bagaimana sejarah pendidikan di Indonesia (itukah yang disebut mengenang?-_-). apa karena mereka memang tidak mau tahu?


WOW......THAT'S COOL...

"aku liat mathematics kamu yang tadi donk...", kata pelajar 1. "aku save di folder math, km buka aja di note book-nya", kata pelajar 2. percakapan sekilas sering sekali kita jumpai di sekolah- sekolah berstandar internasional. betapa maju dan modern. benarkan?padahal, banyak diantara mereka yang mungkin atau bahkan tidak peduli "orang-orang tidak beruntung" yang begitu susahnya memperoleh kualitas ataupun pendididkannya. memang, jika kita melihat kualitas sarana dan prasarana di sekolah seperti itu, tidak mustahil banyak bibit-bibit unggul muncul . Juara Olimpiade, Juara Sains, etc. disamping sarana dan prasarana yang di sediakan, tuntutan orangtua dan keadaan lingkungan sekitar menjadi faktor penting yang memicu para generasi bangsa untuk meningkatkan kualitas SDM lewat pengetahuan dan pendiddikan. dengan merambahnya dunia internet yang menjadi koneksi individu satu ke individu lain atau keberjuta populasi manusia di sisi lain dunia, maka sangat mudah untuk mendapat kecepatan informasi teknologi, pengetahuan, budaya yang saling berbeda. pengetahuan-pengetahuan seperti itu berkaitan dengan pelajaran-pelajaran normatif dan adatif di kelas. konsep pembelajaran seperti debat, kerja kelompok, presentasi, adalah salah satu bentuk dari proses mem-fresh-kan otak dengan cara bertukar pikiran/ mengerti what's going on. walaupun dengan semakin majunya teknologi informasi oengetahuan, banyak penyalahgunaan yang dilakukan otak-otak pintar yang menyimpang. contoh para pelakunya, para pejabat yang korupsi, hacker, etc.

OUWH...MY GOD...

"bu, adek ingin seperti mereka", kata seorang anak pada ibunya.

"tapi nak, untuk makan sehari-hari saja sudah susah", kata ibu itu pada anaknya.

betapa malangnya nasib anak itu. bahkan mungkin (atau PASTI) banyak yang lebih bururk daripada anak itu. dia satu dari beribu, berjuta anak putus sekolah. dorongan orangtua pada anak yang lebih "menuntut" untuk tidak sekolah, membuat banyak anak negeri ini "terbelakang" pendidikannya. buta huruf, buta tulisan, dan (lebih parah lagi) dibodohi/ dibohongi oleh orang pintar yang tidak bertanggungjawab. menjadi TKI/TKW menjadi salah satu jalan keluar untuk mendapat uang banyak yang lebih halal. dengan pengetahuan yang minim, kekerasan dan kesemenaan orang asing kerap ditemui. walupun, TKI/TKW menjadi salah satu penyumbang devisa negara kita. walaupun "masih" sedikit undang-undang perlindungan TKI/TKW, pemerintah(orang pintar yang tidak bertanggung jawab) seperti ogah peduli terhadap mereka.

lagi-lagi pendidikan yang menjadi kendala...(to be continued)

Tidak ada komentar: